gBM1WdTaBcBdGGfGh1zXee4sBxQ Rumus Stoikiometri | Deden's Arpega

Rumus Stoikiometri

DALAM kehidupan sehari-hari, kita butuh satuan untuk menghitung atau mengukur sesuatu. Misalnya “8 buah apel”, “1 galon air”, “sejauh 10 kaki”, “5 lusin pena” dan lainnya. Kalau seperti akan repot karena masing-masing tempat mempunyai satuan tersendiri misalnya orang amerika terbiasa menggunakan “mil” dibandingkan “km” untuk menghitung panjang. Terdapat 7 satuan dasar standar yang telah baku dan berlaku untuk seluruh area. Satuan tersebut adalah meter(m), kilogram (kg), sekon (s), ampere (A), kelvin (K), kandela (cd) dan mol (mol); yang terhimpun dalam Satuan Sistem Internasional (SI). Nah, mol digunakan sebagai standar untuk menghitung jumlah zat.

Apa itu mol?

Menurut etimologi – ilmu yang memperlajari asal usul kata – , mol berasal dari bahasa yunani yakni “Moles” yang berarti massa. Maka defenisi mol (Mole – eng) adalah satuan unit SI untuk menghitung jumlah zat. Awalnya setara dengan 0,012 kg dari atom C-12 murni. Seiring perkembangan zaman, akhirnya ditetapkan bahwa
1 mol = 6,0221367 x 10 23 partikel
Jumlah ini dikenal dengan bilangan avogadro dengan pembulatan menjadi 6,02 x 10 23, sebagai bentuk kehormatan pada Amedeo Avogadro (1776 – 1856). Sikilas bilangan ini tampak sangat amat besar, tapi bagi kimiawan, hal ini sangat bermakna; terutama untuk menghitung stoikiometri kimia. Bayangkan saja, jika komputer bisa menghitung 1 miliar dalam 1 detik maka ia membutuhkan 20 juta tahun untuk menghitung 6,02 x 10 23.
Sedangkan Molekul (molekul – ind) merupakan turunan kata mol yang berarti “massa yang kecil”. Molekul adalah partikel terkecil dari elemen atau senyawa yang mempunyai kestabilan eksitensi yang mandiri. Contohnya; H2 (Hidrogen), O2 (oksigen), H2O (air), C2H5OH (etanol)

Rumus Stoikiometri yang berhubungan dengan mol

Berikut adalah rumus – rumus kimia stoikiometri berhubungan dengan mol
Setiap atom, molekul ataupun ion mempunyai massa tertentu, sehingga 1 mol dari atom dari elemen murninya setara dengan berat atom dari elemen dalam unit massa atomik. Ini dikenal dengan Massa Molar; dengan satuan g/mol. Oleh karena itu dapat dihubungkan mol dan massa sebagai berikut:

Untuk menghitung mol dari suatu gas atau cairan pada STP (suhu 0OC; 1 atm)

sedangkan menghitung mol dari suatu gas atau cairan bukan pada STP

Menghitung mol berdasarkan bilangan avogadro

Dalam suatu reaksi kimia yang telah setara koefisiennya, maka masing-masing mol dari senyawa dalam reaksi kimia bisa ditentukan; dengan syarat salah satu mol dari senyawa/molekul telah diketahui dan bukan direaksikan secara berlebihan

Lebih lanjut, jika suatu mol diketahui maka dapat dihitung kemolaran (M). Kemolaran (Molar) menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam setiap liter larutan.


Bila dalam suatu larutan mengandung zat terlarut (B) dalam zat pelarut (A), maka bisa dihitung fraksi mol (X) dari masing- masing zat tersebut


Keterangan:
n        =  mol
g        =  massa (g)
Mr     =  Massa molekul relatif
V       =  Volume (L)
P        =  Tekanan (atm)
R        =  Konstanta ( 8.314 J/Kmol atau 0.08206 atmL/molK)
T        =  Suhu (K)
N        =  Jumlah molekul
NA     =  bilangan Avogadro (6,02 x 10 23)
Koef   = Koefisien reaksi
Dit      = Ditanya
Diket = Diketahui
M        = Molar (M)
XA     =  Fraksi mol zat A (palarut)
XB      =  Fraksi mol zat B (palarut)

Apa itu hari mol?

Hari mol jatuh pada 6:02AM – 6:02PM Bulan 10 tanggal 23. Hal ini merefleksikan bilangan avogadro yakni dengan 1 mol sama dengan 6,02 x 10 23 jumlah partikel. Meskipun tidak resmi tapi diperingati oleh beberapa kalangan kimiawan di Amerika. Sejumlah SMA di Amerika Serikat, Kanada dan bahkan Afrika Selatan diliburkan untuk merayakan hari ini sebagai cara untuk meningkatkan kecintaan pada ilmu Kimia.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori dengan judul Rumus Stoikiometri. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://deden-arpega.blogspot.com/2014/03/rumus-stoikiometri.html. Terima kasih!
Ditulis oleh: Unknown -

Belum ada komentar untuk "Rumus Stoikiometri"