gBM1WdTaBcBdGGfGh1zXee4sBxQ Syarat - Syarat Kultur jaringan | Deden's Arpega

Syarat - Syarat Kultur jaringan

Agar berhasil dengan baik ketika akan melakukan kultur jaringan, terdapat beberapa syarat yang harus diperhatikan, antara lain sebagai berkut:
1.      Pemilihan eksplan
Eksplan adalah bagian dari tanaman yang digunakan dalam kulturisasi. Eksplan ini menjadi bahan dasar bagi pembentukan kalus (bentuk awal calon tunas yang kemudian mengalami proses pelengkapan bagian tanaman, seperti daun, batang, dan akar). Sebagian eksplan sebaiknya dipilih dari pucuk muda tanaman dewasa yang diketahui asal-usul dan varietasnya, tidak terinfeksi penyakit, dan jenisnya unggul.
2.      Penggunaan media yang cocok
Media yang cocok memengaruhi pertumbuhan eksplan yang telah ditanam untuk menjadi plantlet (tanaman kecil). Media yang baik, harus memenuhi syarat nutrisi yang diperlukan eksplan untuk tumbuh dan berkembang. Oleh karena itu, di dalam media kultur jaringan ditambahkan berbagai macam mineral, vitamin, sumber karbohidrat, dan zat pengatur tumbuh (hormon).
3.      Keadaan yang aseptik dan pengaturan udara yang baik.
Semua tahapan yang dilakukan dalam kultur jaringan harus dilakukan secara aseptik. Hal ini guna menghindari kontaminasi oleh jamur maupun bakteri. Oleh karena itu, sterilisasi eksplan ke dalam medium dilakukan di dalam laminar air flow cabinet untuk mencegah kontaminasi. Penyimpanan kultur juga harus di dalam ruangan dengan suhu, pencahayaan, dan pengaturan udara yang baik.
Prosedur pelaksanaan kultur jaringan
Ada empat hal yang harus diperhatikan dalam prosedur kultur jaringan, yakni persiapan, pengambilan dan perawatan eksplan, pengocokan serta media.
1.      Persiapan
Media yang digunakan berupa media cair dan media padat. Kedua media ini dipersiapkan dalam botol erlenmeyer yang ditutup dengan kain kasa steril dan aluminium foil. Botol yang berisi media disterilkan dengan memanaskannya dalam autoklaf yang bersuhu 1200 C dan tekanan 1,5 kg/m2 selama 20 menit. Setelah disterilkan, media kultur jaringan disimpan dalam tempat steril atau kulkas. Ruangan dan peralatan harus disterilkan dengan larutan antiseptik (alkohol atau sodium hipoklorit). Lampu UV dalam ruangan entkas atau laminar air flow dinyalakan satu jam sebelum digunakan. Tujuannya adalah untuk mensterilkan ruangan tersebut.
2.      Pengambilan dan perawatan eksplan
Eksplan dapat diambil dari tunas pucuk, ketiak daun, ujungakar, atau daun muda. Bahan eksplan disterilkan dengan cara merendamnya dalam larutan kalsium hipoklorit 5% selama 5 menit. Setelah itu, eksplan dibilas beberapa kali menggunakan akuades steril. Bahan eksplan yang sudah steril dan botol erlenmeyer berisi media cair dimasukkan kedalam entkas. Bagian luar eksplan dikupas memakai pisau tajam yng steril sampai eksplannya berukuran 1 - 1,5 mm. Setelah eksplan siap tanam, tutup botol erlenmeyer dibuka dan eksplan diambil memakai pinset, lalu dimasukkan kedalam media cair. Botol yang sudah ditanami eksplan ditutup kembali dengan kain steril dan aluminium foil.
3.      Pengocokan
Botol yang sudah ditanamai eksplan diletakkan diatas meja pengocok  (shaker) yang sudah dinyalakan dengan fekuensi pengocokan sekitar 60-70 kali per menit. Pengocokan dilakukan 6 jam sehari selama 1,5 -2 bulan. Tujuan pengocokan adalah sebagai berikut:
1)      Menggiatkan kontak antara permukaan eksplan dengan larutan media.
2)      Memudahkan peresapan larutan nutrisi kedalam jaringan eksplan.
3)      Melancarkan sirkulasi udara, sehingga udara dapat masuk kedalam media.
4)      Menjaga homogenitas atau keseragaman larutan nutrisi dalam media.
5)      Merangsang terpisahnya PLB (Protocorm Like Body) yang terbentuk.
Dalam media cair, dari eksplan akan tumbuh PLB dan lama-kelamaan PLB akan lepas dari eksplan. PLB yang terbentuk dapat dipisah-pisahkan dan dapat dipindahkan kedalam botol lain sehingga dihasilkan banyak PLB. PLB yang terbentuk dapat dipindahkan kedalam media padat dan dikulturkan dalam ruangan yang steril. Suhu, kelembapan,dan intensitas cahaya ruangan harus diatur. Dalam media, PLB akan tumbuh menjadi plantet. Setelah menghasilkan daun atau membentuk tanaman sempurna, plantet harus dipindahkan kedalam botol lain yang berisi media padat. Populasi plantet dikurangi sesuai dengan tingkat pertumbuhannya. Akhirnya plantet dipindahkan kedlam pot kelompok yang terdiri dari campuran tanah dan kompos atau pupuk kandang, dan diletekkan dalam rumah kaca. Setelah pertumbuhannya sempurna, plantet dipindah kedalam pot. Satu pot berisi satu tanaman baru.
4.      Media
Media tanaman terdiri dari dua jenis, yaitu media cair dan media padat. Media cair digunakan untuk menumbuhkan eksplan sampai terbentuk PLB. Media padat digunakan untuk menumbuhkan PLB sampai terbentuk plantet.
Media padat dibuat dengan melarutkan nutrisi dan agar kedalam akuades yang disterilkan. Media kultur harus mengandung nutisi yang lengkap yang terdiri dari unsur makro, unsur mikro, vitamin, gula, dan ZPT (Zat pebgatur tumbuh tanaman, seperti auksin, sitokinin dan giberalin)
Ada banyak media kultur jaringan yang penamaannya diambil dari nama penemunya, antara lain:
1)      Murashige dan skoog (1962) dapat digunakan untuk hampir semua jenis kultur, terutama untuk tanaman herbal.
2)      White (1934) sangat cocok untuk kultur tanaman tomat.
3)      Vacin dan Went dapat digunakn untuk kultur jaringan anggrek.
4)      Nitsch dan Nitsch biasanya digunakan untuk kultur serbuk sari dan kultur sel.
5)      Scenk and Haberlandt (1972) cocok untuk kultur jaringan monokotil.
  
Manfaat dari Kultur Jaringan
Kultur jaringan memiliki manfaat yang besar bagi manusia sesuai fungsinya. Melalui kultur jaringan ini, dapat dibudidayakan tanaman yang memiliki sifat sama dengan induknya. Tentu saja sifat yang diinginkan ini sifat yang unggul, contohnya saja pada wortel. Para petani menginginkan wortel yang berukuran besar dan berwarna menarik. Melalui teknik kultur jaringan, dapat diperoleh tanaman seperti itu. Syaratnya tentu saja mengambil eksplan dari induk yang memiliki sifat unggul tersebut. Secara rinci manfaat kultur jaringan adalah:
1)      Melestarikan sifat tanaman induk.
2)      Menghasilkan tanaman yang memiliki sifat seragam.
3)      Menghasilkan tanaman baru dalam jumlah besar1.
4)      Dapat menghasilkan tanaman yang bebas virus.
5)      Dapat dijadikan sebagai sarana pelestarian plasma nutfah.
6)      Untuk menciptakan varietas baru melalaui rekayasa genetika. Sel yang telah direkayasa dikembangkan melaui kultur sel sehingga menjadi tanaman baru yang lengkap.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori SMANDA dengan judul Syarat - Syarat Kultur jaringan. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://deden-arpega.blogspot.com/2014/09/syarat-syarat-kultur-jaringan.html. Terima kasih!
Ditulis oleh: Unknown -

Belum ada komentar untuk "Syarat - Syarat Kultur jaringan"